Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jelaskan Perbedaan Animasi 2D dan 3D?

Berkembangnya teknologi, berkembang pula konten video hiburan, salah satunya video animasi 2D dan 3D. Animasi 2D sejenis gambar dua dimensi yang bergerak dengan cepat dan beruntun agar objek tampak hidup.

Bentuk animasi 2D terlihat lebih sederhana karena 2D memiliki karakter tidak bervolume, polos, dan bergerak ke kiri, kanan, atas, dan bawah saja. Contohnya, video explainer yang kerap muncul di internet.

Hal itu jelas berbeda dengan animasi 3D yang memiliki kesan lebih modern. Nah, sebelum membahas mengenai perbedaan animasi 2D dan 3D, pahami terlebih dahulu pengertian animasi 2D dan 3D.

Apa itu Animasi 2D?

Tentu tidak asing di telinga Anda begitu mendengar animasi 2D. Animasi 2D diartikan sebagai animasi yang memerlukan sketsa gambar bergerak secara satu per satu agar gambar tersebut terlihat hidup.

Video animasi 2D hanya mempunyai 2 elemen, yakni panjang dan lebar dengan proses pembuatannya menggunakan teknik celluloid atau cara konvensional. Untuk contohnya, Anda tentu sering jumpai di televisi, seperti kartun Spongebob Squarepants, Shinchan, Tom and Jerry, Scooby Doo, dan sebagainya.

Lantas, bagaimana dengan anime yang kini kehadirannya banyak digemari orang-orang, apakah anime termasuk 2D atau 3D?

Nah, perlu anda ketahui pula, secara umum animasi 2D terbagi jadi dua, yakni animasi 2D Barat atau kartun 2 dimensi, dan animasi 2D Jepang atau anime 2 dimensi.

Tidak melulu di televisi, bila Anda pengguna media sosial seperti Facebook atau Twitter, Anda kerap menemukan animasi 2D berupa video explainer dengan ilustrasi datar yang dianimasikan.

Apa itu Animasi 3D?

Animasi 3D merupakan objek animasi yang bekerja dalam ruang digital 3 dimensi. Melalui manipulasi objek 3D dalam suatu software untuk membuat animasi, animator mengatur gambar dengan memberikan ilusi gerakan. Pada 3D, sebuah gambar akan dapat berputar dan berpindah seperti objek aslinya.

Untuk semua proses, baik pengolahan maupun pembuatannya, menggunakan komputer dengan beberapa tahap yang tidak mudah. Adapun kartun animasi 3D kerap dijumpai di televisi ataupun bioskop, seperti Monster Inc, Finding Nemo, Toys Story, Upin dan Ipin, dan sejenisnya.

Bahkan, semakin berkembangnya peran teknologi, animasi 3D juga dimanfaatkan pada video marketing yang kerap muncul di media sosial untuk promosi suatu produk.

Perbedaan Animasi 2D dan 3D

Jelaskan Perbedaan Animasi 2D dan 3D?

Bagi Anda yang masih bingung mengenai perbedaan animasi 2D dan 3D, berikut penjabarannya.

1. Proses Produksi

Dalam animasi 2D, karakter digambar pada sebuah permukaan datar. Setiap gerakan karakter harus digambar per-frame dengan tangan. 

Meski saat ini sudah banyak animator 2D yang menggunakan software untuk membuat animasi, bagian awal pada animasi harus digambar dengan tangan dan nantinya software akan menciptakan sisa urutan gerak otomatis.

Sementara animasi 3D secara keseluruhan dibuat dengan software komputer. Dengan begitu, animator 3D tidak hanya pandai menggambar, melainkan paham dengan berbagai program dan fitur software dalam komputer. Dalam hal ini, ada beberapa tahapan penting proses produksi video animasi 3D.
  1. Animating, yakni penggambaran sketsa kasar yang masih minim disertai ketepatan timing oleh seorang animator. Tahap tersebut dilakukan pada awal produksi.
  2. Modeling, yakni penyusunan bentuk objek 3 dimensi. Objek yang sebelumnya dirancang pada proses animatic, akan disusun point, edge, dan poligon sehingga berwujud objek 3 dimensi yang realistis.
  3. Rendering, yakni akhir dari animasi 3D dengan bantuan digital. Dalam tahapan ini, objek-objek yang sudah dirancang akan “direpresentasikan” dalam tampilan akhir model animasi atau output. Lazimnya, terdapat beberapa bagian yang dilakukan oleh animator untuk mempercantik output, yakni:
    • Penambahan warna, dilakukan untuk menyempurnakan koreksi dalam pewarnaan.
    • Penambahan tekstur, berfungsi untuk menentukan karakter dari aspek tekstur.
    • Pengeditan objek.
    • Perubahan kadar transparansi, yakni pengaturan level transparansi oleh seorang animator pada tiap objek supaya komposisinya akurat.

2. Hasil Akhir

Dalam animasi 2D, karakter dan objek gambar hanya terdiri dari panjang atau tinggi, dan lebar, yakni X dimensi horizontal dan Y dimensi vertikal. Gambar yang dihasilkan dalam 2D kurang realistis dan kurang nyata karena biasanya digambar tanpa bayangan. Warna yang dihasilkan juga tidak beragam.

Sementara animasi 3D mempunyai volume dan bayangan, yakni terdiri dari koordinat X,Y, dan Z sehingga hasilnya terlihat realistis.

Untuk melihat secara nyata perbedaan 2D dan 3D, Anda bisa bandingkan perbedaan kartun dan animasi Spongebob Squarepants (2D) dengan Toys Story (3D).

3. Rentang Harga

Meski pembuatannya lebih rumit, biaya animasi 2D lebih murah bila dibandingkan dengan animasi 3D. Sementara, biaya pembuatan animasi 3D tergantung budget yang dimiliki karena komisinya bukan lagi per frame, melainkan per detik.

4. Representasi Gambar atau Ilustrasi

Animasi 2D kurang tepat jika digunakan untuk rancangan ideal atau konseptual sebab hanya mampu merepresentasikan dua dimensi. Sementara, animasi 3D bisa digunakan untuk gambar konseptual karena mampu menciptakan model animasi yang bersifat nyata.

5. Karakter Frame

Animasi 2D mengacu pada frame individual statis dengan penambahan gerak setiap gambarnya. Sementara, animasi 3D mengacu pada gerakan di dalam frame ruang tiga dimensi.

6. Segi Pemanfaatan

Animasi 2D banyak dimanfaatkan di kartun, situs web, iklan, dan sejenisnya. Sementara, animasi 3D banyak dimanfaatkan pada games, film, tutorial medis, bioteknologi, bahkan ada pula video marketing yang sudah banyak memanfaatkan animasi 3D.

Itulah penjelasan mengenai perbedaan animasi 2D dan 3D. Keduanya tentu mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing, baik itu dari segi proses pembuatan, biaya produksi, maupun kualitasnya.

Posting Komentar untuk "Jelaskan Perbedaan Animasi 2D dan 3D?"